Minggu, 04 Maret 2012 , 11:48:00
SAMARINDA- Vini, vidi vici! SMA Hang Tuah Tarakan
menyempurnakan kejutannya di Honda Development Basketball League (Honda
DBL) 2012 East Kalimantan Series. Berstatus pendatang baru, sekolah asal
utara Kaltim itu langsung menjadi raja baru. Sementara itu, tim putri
SMA 1 Balikpapan (Smansa) berhasil menorehkan hattrick juara. Dalam
final party, Sabtu (3/3), di GOR Segiri Samarinda, Hang Tuah menekuk tim
tuan rumah SMA 3 (Smaga) Samarinda yang didukung penuh ribuan
suporternya dengan skor 56-30.
Tim besutan Zulkifli Djamaluddin ini seperti tak menemui kesulitan
menghadapi Smaga yang juga baru pertama kali merasakan final Honda DBL.
Mereka selalu unggul sejak kuarter awal hingga akhir. Pencapaian luar
biasa ini membuat Zulkifli Djamaluddin seolah sulit percaya dengan
raihan yang didapat timnya. “Tidak menyangka, sampai sekarang (kemarin
malam), saya masih tidak percaya kalau kami menang,” ucap Zulkfli
sesudah laga.
Jika pelatih tidak percaya, beda halnya dengan pemain SMA Hang Tuah
Tarakan. Kerja keras mereka di Honda DBL terbayar tuntas, dan GOR Segiri
Samarinda menjadi saksi kemampuan mereka sebagai tim basket putra
terbaik di Kaltim. “Senang dan bangga, kami bisa menjadi juara. Dari
awal kami optimistis dan kami berhasil,” kata kapten tim Wira Triantoro
yang disambut histeris rekan satu timnya. Komentar sang kapten tampaknya
tidak berlebihan.
Sejak laga perdana mereka melawan SMA 1 Samarinda, kekuatan SMA Hang
Tuah langsung membuat tim-tim lain meningkatkan kewaspadaan. SMA 1
Samarinda berhasil dilumat dengan 55-7. Lalu, SMK TI Airlangga
dihancurkan dengan skor 51-15. Laga terberat tampaknya mereka lakoni
ketika melayani tim-tim asal Balikpapan. Menghadapi SMA 1 Balikpapan,
pertandingan berlangsung dramatis dan Hang Tuah hanya menang setengah
bola, 38-37.
Lalu, tim kuat lainnya asal Kota Minyak, SMA 5 Balikpapan, juga mereka
taklukkan dengan skor tipis, 55-53, di babak semifinal. Sebelumnya dalam
final putri, baik SMA 2 Bontang dan SMA 1 Balikpapan memiliki asa sama
untuk menjadi pemenang. Buktinya, dari kuarter pertama, perolehan skor
keduanya tidak jauh berbeda. Susul-menyusul angka kerap terjadi,
menandakan pertarungan berjalan kompetitif. SMA 2 bahkan sempat unggul
di kuarter pertama dan kedua.
Tetapi, anak-anak Bontang tampak kedodoran di kuarter akhir. Ketenangan
dan kecermatan yang diperagakan Smansa akhirnya berbicara. Tim asal
Kota Minyak, yang lebih berpengalaman di final, akhirnya kembali
menahbiskan diri sebagai ratu turnamen. Tim besutan I Made Jasa tersebut
menang 56-35. Ini menjadi gelar ketiga tim putri Smansa Balikpapan
setelah dua champion diraih pada 2009 dan 2010. “Penyelesaian akhir
bermasalah sempat membuat kami khawatir.
Anak-anak tetap bermain tenang dengan mental dan fisik yang baik.
Ditambah dukungan suporter,” kata I Made Jasa. Saat ketinggalan, I Made
langsung memberi instruksi. Strategi mengunci pemain bagus SMA 2 Bontang
membuahkan hasil. “Fisik pemain sedang prima. Jadi kami memanfaatkan
kondisi lawan yang mulai kedodoran fisik dan mental mereka,” ujar Made.
SERBUAN MILITAN
GOR Segiri sendiri kemarin supersesak. Antusiasme tinggi tak hanya dari
warga Kota Tepian, melainkan juga dari kota lain, seperti Balikpapan,
Bontang, dan Tarakan. Maklum, keempat finalis berasal dari empat kota
tersebut. Sejak siang, GOR Segiri sudah dipadati pengunjung, padahal
open gate dijadwalkan pukul 15.30 Wita. Kebanyakan mereka merupakan
suporter tim yang berlaga. Seperti suporter Smansa Balikpapan. Militan,
begitu mereka menyebut diri, datang dengan jumlah banyak. Tak kurang,
delapan bus masing-masing berkapasitas 50 penumpang berjejer di areal
parkir GOR Segiri.
Belum terhitung suporter yang “menyerbu” ibu kota Kaltim itu
menggunakan kendaraan pribadi. Reni, siswa kelas 3 Smansa, sengaja hadir
ke Samarinda untuk mendukung perjuangan tim basket putrinya. “Kami ke
sini (Samarinda) untuk memberikan dukungan. Biar tim basket Smansa
meraih juara, seperti dua tahun sebelumnya,” ucapnya. “Dari tahun ke
tahun, Honda DBL selalu berkembang. Bagi pelajar, kompetisi ini
memberikan ruang bagi kami untuk mengasah bakat, terutama basket,”
sambung Reni. Begitu banyaknya penonton yang hadir, panitia terpaksa
membagi dua kloter.
Pertama, untuk suporter tim putri SMA 2 Bontang dan SMA 1 Balikpapan
yang bermain lebih dulu. Sementara di luar, suporter SMA 3 Samarinda dan
SMA Hang Tuah Tarakan yang sedang menanti final putra, terpaksa
menunggu. Kendati demikian, panitia tetap kewalahan. Pasalnya, penonton
umum juga ramai berdatangan. Tak pelak, panitia harus bekerja keras
mengakomodasi membeludaknya penonton sesuai kapasitas GOR Segiri yang
hanya sekitar 5.000 orang.
Alhasil, di dalam venue, sebagian penonton sampai harus berdiri
berdesak-desakan dekat pembatas lapangan karena tak kebagian tempat
duduk. Sementara, tampak di kursi undangan, Suryadi Tandio selaku
President Director Honda Semoga Jaya Group didampingi Yongki Cahyono,
Manager Part Honda Semoga Jaya.
Berikutnya, Distributor Advisor PT KAO Yudianto, Supervisor Community
& Segmented Costumer Telkomsel Branch Samarinda Sri Idawati
Wulandari, Supervisor Area Representative League Zulfikar, dan Kepala
Pemasaran BCA Cabang Samarinda Yuyun Hadi Suparto. Tidak ketinggalan
pula, CEO Kaltim Post Group, Ivan Firdaus, serta Ketua Umum Pengprov
Perbasi Kaltim, Agus Suwandi. Arizal Perdana Putra, Sponsorship and
Business Development Manager DBL Indonesia, secara resmi membuka
pertandingan final putri tepat pukul 16.00 Wita.
SELALU MENINGKAT
Arizal Perdana Putra mengatakan, Honda DBL East Kalimantan Series
memang memiliki antusiasme penonton yang cukup tinggi. Bahkan tahun
lalu, tercatat memiliki penonton terbanyak yakni 30.000 orang. “Artinya
kompetisi ini berjalan sehat. Tahun ini, saya belum dapat jumlah resmi,
namun yang jelas lebih meningkat dari tahun sebelumnya,” kata Arizal.
Ivan Firdaus menambahkan, tahun ini Honda DBL East Kalimantan Series
menghadirkan banyak kejutan. “Siapa yang menduga, di putri ada tim dari
Bontang dan di putra ada wakil dari Tarakan (yang masuk final, Red),”
katanya.
Menurutnya kompetisi berlangsung kompetitif, tidak lagi didominasi dua
kota. “Selama ini kita cuma tahu Balikpapan atau Samarinda,” imbuhnya.
Tahun depan, dia berharap ada kejutan lagi di final, baik dari
Tenggarong ataupun daerah-daerah lain, semisal Tana Paser, Penajam Paser
Utara, dan Sangatta. Ketua Umum Pengprov Perbasi Kaltim, Agus Suwandi
mengatakan, event ini sangat positif bagi para pelajar di Kaltim.
“Positif bagi dunia basket.
Bakat mereka tentunya akan diakomodasi. Anak-anak ini akan memperkuat
basket Kaltim. Ada beberapa di antara mereka yang bermain di sini (Honda
DBL) merupakan pemain yang akan berangkat untuk PON di Riau nanti,”
jelasnya.(er/one/wan/zal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar