Selasa, 20 Desember 2011

Keturunan Diabetes Bersiko Tinggi Mengalami Diabetes

Bayi Lahir Kecil Berisiko Kena Diabetes Saat Dewasa
Kekurangan gizi saat hamil dan juga lahir prematur bisa membuat anak lahir dengah bobot kecil. Kondisi ini bisa berbahaya karena lahir dengan bobot kurang dari 2,5 kg bisa meningkatkan anak menderita diabetes dan jantung saat dewasa.

Kenapa bayi berat badan rendah bisa kena diabetes?


Menurut Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB, Prof Ir H Hardiansyah,MS.,PhD, bayi yang lahir dengan berat badan rendah tentunya memiliki organ yang internal yang kecil. Organ internal akhirnya membuat si anak tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuhnya.


"Kalau berat badan kecil maka pankreasnya juga kecil dan tidak sempurna, sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan insulin tubuh. Apalagi biasanya orangtua memaksa anak yang lahirnya kecil untuk jadi gemuk ketika sudah masuk usia anak-anak dan remaja. Ini semakin membuat organ tidak mampu mencukupi kebutuhan tubuhnya, akhirnya ya berisiko penyakit-penyakit berbahaya seperti diabetes, jantung dan stroke," lanjut Prof Hardiansyah, yang juga merupakan Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia," jelas Prof Hardiansyah, Senin (31/1/2011).


Bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram (2,5 kg) termasuk dalam berat badan rendah, sedangkan jika lahir dengan berat badan kurang dari 1.500 gram (1,5 kg) termasuk dalam berat badan sangat rendah.


Faktor penyebab bayi dengan berat badan rendah antara lain kurang gizi saat kehamilan, lahir sebelum waktunya (prematur) atau karena usia kehamilannya yang memang kecil.


"Kekurangan gizi saat hamil bisa membuat anak lahir dengan berat badan kecil. Kalau beratnya kurang dari 2.500 gram, maka ketika umur 35-45 tahun lebih berisiko kena diabetes, hipertensi dan kolesterol tinggi, yang jadi paket hemat untuk menuju alam selanjutnya," jelas Prof Hardiansyah.


Prof Hardiansyah menuturkan bahwa berat ideal bayi lahir adalah 2,5-3 kg. Bayi yang lahir dengan berat badan berlebih pun tidak baik, karena selain membahayakan kesehatan si bayi sendiri, bayi yang lahir terlalu besar bisa membahayakan si ibu.


"Ibunya jadi cepat mengalami pengeroposan tulang, karena ketika hamil kebutuhan akan zink, zat besi, kalsium dan zat gizi lainnya diserap oleh si janin," jelas Prof Hardiansyah.


Untuk itu, Prof Hardiansyah mengatakan bahwa pemenuhan gizi untuk ibu hamil sangatlah penting, baik bagi ibu dan juga bayi yang dilahirkannya.


"Ibu hamil kalau makan harus sampai kenyang. Beda dengan orang dewasa dan lansia yang harus berhenti makan sebelum merasa kenyang, ibu hamil harus berhenti makan setelah dia merasa kenyang," tutup Prof Hardiansyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar